HUKUM KIRCHOFF ARUS

 

Hukum Kirchoff 1 dan 2

Pada peralatan listrik, kita biasa menjumpai rangkaian listrik yang bercabang-cabang. Untuk menghitung besarnya arus listrik yang mengalir pada setiap cabang yang dihasilkan oleh sumber arus listrik.

Gustav Kirchhoff (1824-1887) mengemukakan dua aturan hukum yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan tersebut. Hukum Kirchoff 1 disebut hukum titik cabang dan Hukum Kirchhoff 2 disebut hukum loop.

Hukum Kirchoff 1

Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff.

Bunyi Hukum kirchoff 1:

 “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”.

Rumus Hukum Kirchoff 1:

Bunyi hukum Kirchoff 1 di atas, Yang kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara matematis dinyatakan :

Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai berikut:

Hukum Kirchoff 2 

Hukum Kirchoff secara keseluruhan ada 2, setelah yang diatas dijelaskan tentang hukum beliau yang ke 1. Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup).

Perhatikan gambar berikut!

Bunyi Hukum Kirchoff 2: 

“Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol”.

Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.

  • menghitung dengan cara satu

ditya

  • menghitung dengan cara 2

ditya1

SKEMA PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS

skema pengukuran tegangan dan arus

hhh

12
pengukuran tegangan: Skema pengukuran tegangan merupakan skema dengan menggunanakan sumber tegangan sebesar 220 V dan berisi beban berupa lampu dengan 10 watt serta dengan menggunakan alat ukur berupa voltmeter di pasang secara pararel fasa terhadap netral , maka dari pengukuran tersebut akan timbul beban pada lampu seperti di bawah ini.

 

2
pengukuran arus: Skema pengukuran arus merupakan sekema dengan menggunakan sumber arus sebesar 220V dan berisi beban berupa lampu dengan 10 watt serta dengan menggunakan alat ukur berupa ampermeter yang di susun secara seri terhadap fasa, maka dari pengukuran tersebut akan timbul beban pada lampu seperti di atas ini.

Leave a comment